Selasa, 03 Januari 2017

Celah Fiskal Individu

Manusia adalah makhluk sosial sekaligus makhluk individu. Sebagai makhluk sosial kita perlu memperhatikan hak dan kewajibannya di lingkungan sosial, demikian halnya sebagai makhluk individu. Pada masa kini kita pada umumnya saya perlu menyadari akan kebutuhan sosial maupun individualnya. Fenomena yg terjadi saya lihat masih ada ketimpangan antara pemenuhan kebutuhan sosial seseorang dengan kebutuhan individualnya, sedangkan di Indonesia sendiri saya merasa masih banyak orang yg kesulitan dalam memenuhi kebutuhan individualnya apalagi sosialnya, maka tak heran banyak orang yg egois berdalih dengan ketidakmampuannya tersebut. Ada juga yg sudah merasa kebutuhan individualnya sudah terpenuhi secara prioritas walaupun masih ada yg perlu dipenuhi tanpa disadari akan pentingnya hal lain tersebut, seperti asuransi. Ya asuransi, belum banyak yg mengerti pentingnya asuransi disamping memang ketidakmampuannya untuk memikirkan hal tersebut, sebut saja masih banyak yg berkata "buat makan saja susah boro2 mikir asuransi", tidak bisa dipungkiri memang dengan masalah tersebut, tapi perlu diketahui bahwa hidup memiliki pilihan dan resikonya masing2, resiko2 inilah yg perlu dipersiapkan solusi antisipasinya dengan asuransi. ketika pemerintah menyediakan asuransi yg murah bahkan bersubsidi, mengapa masih ada jg yg belum menyadari akan arti pentingnya asuransi tersebut. Kita sibuk memenuhi kebutuhan individual yg lain sampai kesulitan menemukan celah fiskalnya masing2 untuk menyisihkan sedikit untuk asuransinya. Sudah banyak terjadi penyesalan akibat kelalaian mengerti akan pentingnya asuransi, giliran sudah menghadapi resikonya (sakit, meninggal, putus sekolah, terlantar, kurang biaya, jatuh miskin, dll) baru kelabakan mencari solusi bahkan menyalahkan orang lain (pemerintah), sadarlah, berusahalah kita sedini mungkin untuk mengelola keuangan kita secara baik, mencari celah fiskal individunya sebijak mungkin untuk salah satunya asuransi yg bisa mengantisipasi segala resiko yg kita hadapi, efektifkan segala sarana prasarana yg ada telah disediakan, semoga selamat sejahtera di dunia dan akhirat nanti, aamiin.

Rabu, 22 Agustus 2012

Mengapa Ibu Kota Negara Q kebakaran?



       Sungguh nahas mendengar kabar duka cita saudara kita di media massa yang menerangkan keadaan mereka yang mengalami nasib kurang beruntung disaat-saat menjelang merayakan hari kemenangan Idul Fitri 1433 H. kebakaran, yah itulah ujian yang sedang melanda kota Jakarta yang dikabarkan sedang marak terjadi pada masa kini khususnya di musim kemarau begini, entah bermacam sebabnya baik itu aliran listrik pendek, kejutan listrik atau bahkan karna petasan. hal ini   menyebabkan bencana kebakaran yang tidak tanggung2 mengakibatkan berbagai macam kerugian, baik moril dan materil. sungguh menyedihkan mendengar saudara kita yang berlebaran dalam kondisi sedang mengungsi dikarenakan harta bendanya hangus terbakar, sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Astaghfirallahaladzim, ampunilah hamba-hamba-Mu ini ya Allah, akibat kelalaian dan kekhlilafan yang merugikan diri kami sendiri.
       Ada satu yang mengusik hati dan pikiranku berkaitan masalah kebakaran ini. saya teringat dengan salah satu hadist Rasulullah yang saya baca dan tonton dalam video sifat shalat Rasulullah SAW. yang berisikan kurang lebih seperti ini kalau tidak salah, suatu ancaman kepada muslim yang tidak shalat berjamaah di masjid, maka rumahnya akan dibakar oleh Rasulullah SAW. betapa kerasnya ancaman tersebut bermakna betapa pentingnya perintah shalat berjamaah di masjid, terutama bagi kaum laki-laki, bahkan saya ingat dalam video itu juga diterangkan saking kerasnya perintah shalat berjamaah ini maka tidak ada keringanan pula bagi si buta yang masih bisa mendengar suara azan di masjid.
       selalu ada hikmah yang bisa kita ambil dari setiap perkara yang menimpa kita. bagi seorang muslim setiap perkara adalah hal yang baik. manakala diuji ia bersabar, manakala diberi ia besyukur. Saudaraku marilah kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita secara bersama2, berjamaah, karena pertolongan Allah datang kepada ummatnya yang senantiasa beramal secara berjamaah. mari memakmurkan rumah Allah, Masjid kita dengan senantiasa shalat berjama'ah, melaksanakan amal ibadah lainnya, dan menjadikan masjid sebagai sentra aktivitas positif bermanfaat bagi sesama, hablumminallah wa hablumminannas. Semoga kita menjadi hamba-hamba-Nya yang senantiasa dilindungi, dirahmati dan diberkahi oleh Allah SWT. Amin Yaa Rabbalalamin.

Senin, 22 Agustus 2011

Mari memakmurkan masjid, Akhwat!

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Akhwat, mungkin ada dilema dihatimu manakala membaca judul postinganku ini, why?

kenapa harus akhwat ya yang memakmurkan masjid? kenapa ga ikhwan aja?
bukankah dalam shalat saja akhwat lebih utama melaksanakannya di rumah daripada di masjid, why?

yah jawaban2 itulah yang masih ana cari sampai saat ini.
awalnya ana terinspirasi saat ana mengingat kembali waktu ana menghadapi seleksi masuk kuliah saat itu, dalam wawancara penentuan penerimaan mahasiswanya tersebut, pegawai kampus tempat saya mendaftar meminta janji saya untuk memerdekakan masjid. hmmm ada tanda tanya dalam hati saat itu, tapi langsung kuiyakan saja pada saat itu juga, why not gitu loh, bwt kebaikan juga kok, asal tidak diminta untuk keburukan kenapa enggak ya kawan. ternyata hal yang serupa juga dialami oleh teman saya yang juga sudah duduk dibangku kuliah bersama saya juga di kampus tersebut dan yang dialaminya pun juga dimintai janji oleh pegawai kampus yang sama saat saya juga diwawancarai tersebut.
apa yang saya alami dikampus memang menuntut saya untuk memenuhi janji saya tersebut. hari demi hari saya lalui dalam rangka menuntut ilmu di kampus tercinta saya tersebut, sampai akhirnya saya bertekad menjadi salah satu anggota pengurus kerohanian islam dikampus.
cukup memperihatinkan memang, masjid yang megah itu terasa masih kurang dipenuhi oleh hamba2 Allah yang memang semestinya meramaikannya, hellow kawan itu kan Rumah Allah, kenapa kalian lebih senang meramaikan kantin? why? atau kalian lebih patuh mendengar perintah upacara/apel berbaris rapih dan memenuhi lapangan parade, ketimbang mematuhi seruan adzan shalat dimasjid, why?
oleh karena itulah saya yg merasa sebagai seorang akhwat disini merasa cukup miris dengan kenyataan tersebut, dan terinspirasi untuk segera meramaikan masjid, tidak lain adalah untuk mengharapkan Ridha Allah SWT, menepati janjiku, barangkali juga bisa menyadarkan para ikhwan yang belum tergerak hatinya untuk memakmurkan masjid, semoga ada rasa malu baginya, aamiin.
oke back to the topic, memakmurkan masjid bagi akhwat, how?
dari ana usaha yang baru dilakukan adalah berusaha melakukan kegiatan2 islami yang berpusat di masjid, seperti melaksanakan ta'lim, kajian, seminar, bedah buku dll, dan tetap memperhatikan adab yang semestinya kita patuhi selama berada di sekitar masjid, seperti mengenakan kerudung, niat untuk beribadah karena Allah Ta'ala, menjaga kebersihan dan kerapihan, menjaga lidah, sikap dan perbuatan yang sia2 dan dosa, tidak berkhalwat (berdua2an dengan lawan jenis), tidak mengeraskan suara atau membuat kegaduhan, bahkan ramai mencari barang (hilang), menhindari diri dari hadast. lebih baik lagi apabila tekun melaksanakan ibadah di dalamnya seperti perbanyak shalat fardhu dan sunah, zikir, membaca Al Quran atau bersedekah.
Subhanallah ternyata banyak ya yang dapat kita perbuat, akhwat dalam rangka memakmurkan masjid, tentu masih banyak lagi amalan2 lainnya yang dapat dilakukan, keep spirit, keep istiqomah, and fastabiqulkhairat, Allahuakbar! semoga bermanfaat, Wallahualam bishawab.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. =)  (16:30, 22-08-2011, fuah89@gmail.com)

Senin, 25 April 2011

Launching Blog Baru Q Nie...... Welcome, Barakallah, Semoga Bermanfaat Dan Berisikan Hal-Hal Yang Positif, Aamiin =)

Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, telah terbitnya blog baru ini, berarti telah terbit pula fasilitas untuk mengembangkan diri, menyebarkan informasi, pengetahuan bahkan ilmu yang bermanfaat bagi khalayak pada umumnya dan bagi diri pribadi pada khususnya, dibutuhkan saran dan kritik yang membangun tentunya di dalamnya sebagai dukungan yang positif, mohon maaf apabila terdapat kekhilafan di dalamnya. Terimakasih saya ucapkan atas perhatian dan partisipasinya.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.